Sabtu, 27 Februari 2016

Renungan


Hidup memang tak pernah terduga bagaimana masa depan dan apa yang akan terjadi esok hari. Masihkah nafas berhembus? Masihkah jantung berdetak?  Pertanyaan itu sering kita lupakan saat kita sedang gencar mengejar sesuatu di dunia.
Memang tak ada yang salah, namun kau akan menyadarinya saat kau jatuh, kecewa dan merasa putus asa.
Rencana - rencana besar dimasa depan akan hanya menjadi rencana saat mata sudah tak terbuka.

Kadang dengan tidak sadar kita menyadari dan bertanya, manakah yang akan datang lebih dulu, jodohkah?atau mautkah?, kesemua itu akan terasa menyenangkan saat kita selalu mendekatkan diri pada Illahi.

Rencana besar esok hari begitu besar dan jelas terlihat bahkan dengan mata tertutup, tapi seberapapun keras kau berusaha jika Tuhan belom menghendaki maka tak akan pernah terjadi. Sekeras apapun kau mengejar, saat Tuhan tak mentakdirkannya untukmu akan selalu ada masalah atau hal yang membuatnya menjauh.

Mengapa begitu?
Karena Tuhan memasukkan seseorang dalam kehidupanmu dengan beberapa alasan. Bisa jadi hanya sebentar, lewat begitu saja kemudian pergi. Bisa jadi untuk membuat kita belajar hidup, entah luka atau bahagia. Bisa pula untuk menemani kita selamanya.
Apapun itu, yang pasti tujuan-Nya adalah semakin mendekatkan kita dengan-Nya. Untuk mengingatkan kita bahwa tak ada yang sempurna untuk bersandar kecuali hanya kepada- Nya.

Lalu bagaimana cara menyikapinya?
Kelegowoan dan keikhlasan hati adalah jawabannya. Menyadari bahwasannya Tuhan tak mungkin memberi apa yang kita inginkan, tapi lebih ke apa yang kita butuhkan.
Karna Tuhan lebih memahami kita lebih baik daripada kita sendiri.

Kau boleh saja merasa sedih untuk sementara waktu. Karna kau tau rasa sakitnya hati saat rindu menyeruak masuk kedalam hati secara tiba-tiba. Masuk perlahan seakan menguasai kesemua anggota tubuh tanpa ada persetujuan. Dia masuk dengan begitu pelan dan akhirnya menumpuk hingga kau ingin lari tapi kau tak mampu. Dan hanya berharap orang yang kau rindukan merasakan hal yang sama.

Tapi, lagi-lagi kau harus berfikir ke awal, bahwa segala sesuatu tak mungkin terjadi saat belum ditakdirkan untuk terjadi.

2 maret 2016
Hatiku terasa begitu sesak. Tak tau karena rasa rindu ataukah penyesalan.
Semalam secara tidak sengaja aku mengetahui kau sedang di Australia. Tugaskah?study abbroad kah? Aku begitu penasaran.
Ini mengingatkanku pada tahun kedua kita berjalan. Saat itu kau di Yaman. Dulu aku selalu setia menunggu. 24 jam nonstop. Tapi sekarang aq mulai menangis, waktuku tak begitu lagi untukmu. Dalam hati bersikeras ingin berhenti dari pekerjaan yang sekarang. Yaa..aku harus berenti agar hubunganku seperti dulu lagi:'(

0 komentar:

Posting Komentar

 
;